Kamis, 06 Oktober 2016

ILMU SOSIAL DASAR DAN RUANG LINGKUPNYA

Latar belakang diberikannya mata kuliah Ilmu Sosial dasar di Perguruan tinggi dikarenakan beberapa hal, yaitu:
  •  Banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan di Perguruan Tinggi oleh para Cendikiawan. Mereka berpendapat bahwa sistem pendidikan yang berlangsung masih berbau kolonial dan masih merupakan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda yaitu kelanjutan dri politik 'balas budi /etisce politik' oleh Conrad Theodore van Deventer. Sistem pendidikan tersebut bertujuan untuk menghasilkan tenaga terampil agar menjadi 'tukang' yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lain dalam tujuan eksploitasi (pemerasan) kekayaan negara.

  •  Sistem pendidikan kita menjadi suatu elite bagi masyarakat kita sendiri sehingga kurang akrab dengan lingkugan masyarakat, serta tidak mengenali dimensi-dimensi lain di luar disiplin keilmuannya. Perguruan Tinggi seolah-olah menjadi 'menara gading' yang menghasilkan tenaga-tenaga 'tukang' yang tidak atau kurang peka terhadap denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat.


Kemampuan personal ditanamkan kepada mahasiswa melalui  mata kuliah dasar umum atau MKDU. 
MKDU berusaha untuk memperluas cakrawala perhatian dan pengetahuan para mahasiswa sehingga tidak terbatas pada bidang keahlian atau golongan asal masing-masing, tetapi juga membantu mahasiswa menemukan diri sendiri dan menempatkan diri dari perkembangan masyarakat dan kebudayaan yang sedang berlangsung.

MKDU terdiri dari 6 mata kuliah, yaitu:
  1. Agama
  2. Pancasila
  3. Kewiraan
  4. Ilmu alamiah dasar / IAD
  5. Ilmu sosial dasar / ISD
  6. Ilmu budaya dasar / IBD

Tujuan Mata Kuliah Dasar Umum, antara lain:
  1. Sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebagai anggota masyarakat, bangsa, serta agama.
  2. Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan sosial yang timbul dalam masyarakat.
  3. Memberi pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara interdisipliner/antar ilmu pengetahuan, sehingga memudahkan mereka berkomunikasi.


Tenaga ahli yang dihasilkan oleh Perguruan tinggi diharapkan tidak hanya menjadi tukang saja tetapi diharapkan mempunyai tiga jenis kemampuan, yaitu personal, akademis, dan profesional.
  • Kemampuan Personal / Kemampuan Kepribadian
Dengan  kemampuan ini tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, mengenal dan memahami nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, kenegaraan/Pancasila serta memiliki pandangan luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia.
  • Kemampuan Akademik
Adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tertulis, menguasai peralatan analisa, mampu berpikir logis,kritis, sistematis, dan analitis. Memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan alternatif pemecahannya.
  • Kemampuan Profesional
Adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.


Ilmu Sosial Dasar adalah gabungan dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang dipergunakan dalam pendekatan dan pemecahan masalah-masalah sosial yang timbul dan berkembang dalam masyarakat. Ilmu Sosial Dasar memberikan dasar-dasar pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kepada mahasiswa, yang diharapkan cepat tanggap serta mampu menghadapi dan memberi alternatif pemecahan masalah dalam kehidupan masyarakat.


Tujuan Ilmu Sosial Dasar

a. Tujuan umum diselenggarakannya mata kuliah Ilmu Sosial Dasar ialah pembentukan dan pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang aa dan timbul dalam lingkungannya, khususnya gejala berkenaan dengan masyarakat dengan orang lain, agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran berkenaan dengan lingkungan sosial dapat dipertajam.

b. Tujuan khusus, antara lain:
  • Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan maslah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
  • Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
  • Menyadari bahwa setiap maslah sosial yang timbul dalam masyarakayt selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya/mempelajarinya secara kristis-indisipliner.
  • Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penganggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.


Filsafat/Philosophia merupakan sumber dari segala ilmu pengetahuan. Baik ilmu alam maupun ilmu sosial bermula dari filsafat.
dari filsafat lahir tiga cabang ilmu pengetahuan, yaitu:
  • Natural Science / Ilmu-ilmu alamiah meliputi fisika, kimia, astronomi, biologi, botani, dan lain-lain.
  • Social Science / Ilmu-ilmu sosial terdiri dari sosiologi, ekonomi, politik, antropologi, sejarah, psikologi, geografi, dan lain-lain.
  • Humanities / ilmu-ilmu budaya meliputi bahasa, agama, kesusteraan, kesenian, dan lain-lain.


Perbedaan dan persamaan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Sosial Dasar

- Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Dari perkembangan ilmu-ilmu sosial timbul paham studi sosial atau disebut ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPS adalah ilmu-ilmu yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah (elementary and secondary school).
Dengan demikian ilmu pengetahuan sosial ialah ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan disesuaikan bagi penggunaan program pendidikan di sekolah atau kelompok belajar lainnya yang sederajat.
IPS adalah bidang studi  yang merupakan paduan/fusi dari sejumlah mata pelajaran sosial. Materi dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi sosial, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, dan ilmu-ilmu sosial lainnya menjadi bahan baku bagi pelaksanaan pengajaran di sekolah dasar dan menengah. Tetapi tidak semua ilmu-ilmu sosial otomatis dapat menjadi bahan pokok bahasan dalam IPS karena disesuaikan dengan tingkat usia, jenjang pendidikan, dan  perkembangan pengetahuan anak didik sangat menentukan materi ilmu-ilmu sosial mana yang tepat menjadi bahan pokok dalam bahasan IPS.

- Ilmu Sosial Dasar
ISD adalah gabungan dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang dipergunakan dalam pendekatan dan pemecahan masalah-masalah sosial yang timbul dan berkembang dalam masyarakat. ISD memberikan dasar-dasar pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kepada mahasiswa yang diharapkan cepat tanggap serta mampu menghadapi dan memberi alternatif pemecahan masalah dalam kehidupan masyarakat. dengan begitu antara ilmu-ilmu sosial dan ilmu sosial dasar tidak ada perbedaan yang prinsipil.



Masalah Sosial dalam lingkungan sekitar

Salah satu contoh masalah sosial yang timbul dalam kehidupan masyarakat saat ini adalah masalah kenakalan remaja, dan yang paling menonjol dewasa ini adalah masalah pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkoba.

Beberapa penyebab kenakalan remaja, diantaranya:
  • Kurangnya perhatian dari Orangtua
  • Pengaruh lingkungan
  • Kurang mantapnya kepribadian diri
  • jauh dari kehidupan agama
  • Dampak dari kemajuan teknologi

Untuk mengatasi masalah kenakalan remaja ini, perlu adanya kerjasama antara Orangtua, pihak sekolah, dan Pemerintah.

Orangtua sebagai panutan bagi anak hendaknya mampu memberikan contoh atau teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Memberikan perhatian lebih terutama ketika anak menginjak usia remaja adalah penting untuk mengontrol perilaku anak serta mencegah anak mencari perhatian dari luar. Memilih lingkungan tempat tinggal yang tepat juga merupakan tanggung jawab Orangtua  karena lingkungan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam membentuk kepribadian anak.

Pihak sekolah juga  memberikan peran dalam membentuk karakter remaja. Misalnya dengan memberlakukan aturan-aturan disipliner, contohnya dengan melarang siswa membawa gadget ke sekolah.

Pemerintah juga bisa memberikan peran yang tidak kalah penting dalam hal ini. Misalnya dengan memasukkan pelajaran PPKn dan Pendidikan Agama ke dalam Kurikulum, serta memasukkan pelajaran-pelajaran yang behubungan dengan norma-norma ke dalam kurikulum sekolah.

 






 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar