Pilkada DKI 2017 nanti sudah memberikan dampak dalam kehidupan sosial kita
saat ini. Tiga pasang calon gubernur dan calon wakil gubernur yang bersaing pun
sudah mulai berkampanye. Janji-janji
manis tentang wacana kerja apabila mereka nanti terpilih mulai diutarakan. Masing-masing
pasangan memiliki tim sukses dan pendukung yang banyak.
Lalu, bagaimana dengan masyarakan DKI sendiri atau mereka yang tinggal
di pinggiran DKI Jakarta namun masih memiliki kartu Identitas (KTP) DKI. Euforia
Pilkada ini tidak hanya dirasakan oleh warga DKI saja, bagaimana tidak, Jakarta
adalah Ibukota Negara, pusat pemerintahan, pusat kota bisnis. Apapun yang
berlangsung di Jakarta akan berefek ke kota-kota penyangga.
Beberapa waktu yang lalu, masyarakat dihebohkan oleh sebuah video yang
diunggah di You tube. Video tersebut merekam salah seorang calon gubernur, Pak
Ahok ketika berkampanye di daerah kepulauan seribu. Dalam video tersebut ada
salah satu penryataan Pak Ahok yang dianggap menistakan Agama Islam. Banyak pihak yang merespon video tersebut. Umat
muslim, terutama para ulama sangat menyayangkan pernyataan Ahok dalam video
tersebut.. Umat muslim bahkan sampai melakukan demonstrasi terkait isu ini, dan
menuntut Ahok untuk minta maaf kepada seluruh umat muslim.
Lalu siapa yang diuntungkan dari kejadian ini?
Menurut saya, ada beberapa pihak yang diuntungkan dengan adanya kasus
ini, salah satunya pasti adalah saingan-saingan Pak Ahok dalam proses Pilkada
nanti. Selain itu, yang juga diuntungkan
dengan adanya kasus ini adalah elite-elite politik yang ingin menjatuhkan
pemerintahan Pak Jokowi. Beragam isu disebar sehubungan dengan kasus penistaan
agama yang dilakukan oleh Pak Ahok. Mulai dari Pak Jokowi yang melindungi Ahok,
sampai dengan sikap POLRI yang terkesan tidak memproses kasus ini.
Bagaimana seharusnya sikap masyarakat .
Menurut saya dalam kasus ini masyarakat seharusnya bertugas untuk
mengawasi jalannya peradilan terhadap Ahok, namun tetap menjaga agar tidak
terpengaruh oleh provokasi dari pihak luar.
Kesimpulan dan Saran:
Kasus penistaan Agama ini sudah diproses secara hukum oleh pihak yang
berwenang. Mari kita awasi prosesnya. Yang salah memang harus dihukum, namun
bukan berarti hak asasinya ikut dihilangkan.
Berkenaan dengan Pilkada, pilihlah yang menurut Anda yang paling baik
dalam memimpin Jakarta. Lihat track record –nya, dengarkan visi dan misi nya. Yang
perlu kita ingat adalah bahwa, Pilkada ini adalah Pemilihan Kepala Daerah,
bukan Pemilihan Presiden ataupun Pemimpin Agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar