Kamis, 24 November 2016

Pencalonan Kepala Daerah dengan isu Penistaan Agama








Pilkada DKI 2017 nanti sudah memberikan dampak dalam kehidupan sosial kita saat ini. Tiga pasang calon gubernur dan calon wakil gubernur yang bersaing pun sudah mulai berkampanye.  Janji-janji manis tentang wacana kerja apabila mereka nanti terpilih mulai diutarakan. Masing-masing pasangan memiliki tim sukses dan pendukung yang banyak.

Lalu, bagaimana dengan masyarakan DKI sendiri atau mereka yang tinggal di pinggiran DKI Jakarta namun masih memiliki kartu Identitas (KTP) DKI. Euforia Pilkada ini tidak hanya dirasakan oleh warga DKI saja, bagaimana tidak, Jakarta adalah Ibukota Negara, pusat pemerintahan, pusat kota bisnis. Apapun yang berlangsung di Jakarta akan berefek ke kota-kota penyangga.
Beberapa waktu yang lalu, masyarakat dihebohkan oleh sebuah video yang diunggah di You tube. Video tersebut merekam salah seorang calon gubernur, Pak Ahok ketika berkampanye di daerah kepulauan seribu. Dalam video tersebut ada salah satu penryataan Pak Ahok yang dianggap menistakan Agama Islam.  Banyak pihak yang merespon video tersebut. Umat muslim, terutama para ulama sangat menyayangkan pernyataan Ahok dalam video tersebut.. Umat muslim bahkan sampai melakukan demonstrasi terkait isu ini, dan menuntut Ahok untuk minta maaf kepada seluruh umat muslim. 

Lalu siapa yang diuntungkan dari kejadian ini?
Menurut saya, ada beberapa pihak yang diuntungkan dengan adanya kasus ini, salah satunya pasti adalah saingan-saingan Pak Ahok dalam proses Pilkada nanti.  Selain itu, yang juga diuntungkan dengan adanya kasus ini adalah elite-elite politik yang ingin menjatuhkan pemerintahan Pak Jokowi. Beragam isu disebar sehubungan dengan kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Pak Ahok. Mulai dari Pak Jokowi yang melindungi Ahok, sampai dengan sikap POLRI yang terkesan tidak memproses kasus ini.
Bagaimana seharusnya sikap masyarakat .
Menurut saya dalam kasus ini masyarakat seharusnya bertugas untuk mengawasi jalannya peradilan terhadap Ahok, namun tetap menjaga agar tidak terpengaruh oleh provokasi dari pihak luar.

Kesimpulan dan Saran:
Kasus penistaan Agama ini sudah diproses secara hukum oleh pihak yang berwenang. Mari kita awasi prosesnya. Yang salah memang harus dihukum, namun bukan berarti hak asasinya ikut dihilangkan.
Berkenaan dengan Pilkada, pilihlah yang menurut Anda yang paling baik dalam memimpin Jakarta. Lihat track record –nya, dengarkan visi dan misi nya. Yang perlu kita ingat adalah bahwa, Pilkada ini adalah Pemilihan Kepala Daerah, bukan Pemilihan Presiden ataupun Pemimpin Agama.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar